Daftar Blog Saya

Rabu, 08 Desember 2010

Tak Menyangka...

Hari ini aku dikejutkan oleh pimpinanku, aku tak menyangka akan mendengar berita yang sangat menyakitkan. Sebelumnya aku merasa heran, mengapa pimpinan begitu baik padaku padahal biasanya beliau tidak peduli atau bahkan meremehkan...itu perasanku. Tapi kenapa saat ini berbeda sekali, sebelum beliau bicara beliau memohon maaf dan meciumi wajah ku berkali-kali.

"Bu...sini bu, saya ada sesuatu yang akan saya sampaikan. Tapi saya harap ibu bisa jujur ya..!"katanya. "Oh ya, ada apa bu'' sahut ku. Aku masuk dan duduk...lalu aku di peluk dan diciuminya. "Bu... sebenarnya saya tidak berani untuk bicara, semalam saya minta doa dari suami ku agar saya kuat menyampaikan berita ini. Dan pesan suami saya, jangan percaya berita di satu pihak, kasihan nanti bisa seuzon". "Oke, saya mendapatkan surat dari seseorang yang isi sangat mengagetkan, dan surat itu ada 3 yang di tujukan ke saya, ke pimpinan atas, dan ke yayasan. Surat yang saya terima aman dari pengetahuan orang tapi surat yang di terima di atas, ..saya kaget, itu di bacakan di forum... saya tidak bisa bicara apa-apa. Sedang kan surat yang di tujukan yayasan, mungkin juga tidak aman... makanya berita ini tersebar ke semua" katanya. "Mungkin ibu, akan di panggil oleh yayasan mengenai masalah ini... nanti ibu bisa jelaskan semuanya", katanya lagi.

Aku tercengang... dan masih bertanya-tanya, apa isi surat itu. Surat itu sudah di terima sejak tanggal 3 november yang lalu. Memang pimpinan masih menahannya...karena aku masih terlalu sibuk dengan acara keluargaku. Setelah tahu isinya...bagaikan petir di siang bolong menyambar tubuhku. Badanku lemas tak berdaya...

Dipeluknya tubuhku oleh pimpinanku, sampai beliau menangis melihat kondisiku. Akhirnya aku ceritakan semuanya...Aku memang ada hubungan serius dengan dia, dan kami memang merencanakan akan menikah. Dia tahu kalau aku sekarang tidak bersuami, makanya dia serius akan menikahi diriku. Sebelumnya aku sangat terkesan dengan dirinya, dia seorang dosen di YAI, dan menjabat sebagai PUDEK di kampus itu. Awalnya dia menawarkan aku untuk mengajar di sana. Waktu berjalan terus , lama kelamaan hati kami menyatu, dan saling jatuh cinta. Aku tahu dia sangat sayang dan perhatian sekali padaku. Apa yang menjadi keinginanku seringkali di penuhinya, tapi aku tidak pernah memintanya.

Suatu saat, aku pergi untuk menyendiri... aku tidak mau dihubungi siapa saja termasuk dia. Dia marah besar padaku...dan aku tak menyangka dia kirim surat pada kakak dan putra ku, yang isinya sangat menjijikan. Dan membuat aku malu di keluarga lalu aku di interogasi... sudah sejauh mana hubungan aku dengannnya, aku katakan dengan jujur bahwa dia masih punya istri. Dengan pengakuan itu, kakak dan keluarga ku tidak setuju dengan hubungan ku ini. Dari situlah aku memutuskan hubungan yang tidak sehat ini.

Beberapa kali dia mengancamku, jika aku memutuskan hubungan ini dia akan menghancurkan diriku di segi apapun, tapi aku masih baik. Aku tidak mau silaturahmi dengan terputus, walaupun aku sudah bukan kekasihnya lagi. Sungguh...aku tidak mengira kalau ancaman itu benar adanya.

Tidak puas menghancurkan keluargaku, dia mengirim surat juga ke pimpinanku dan juga ke yayasan. Astagfirulloh...

Air mata tak bisa terbendung, aku menangis ...dan benar-benar menangis, tak tahu apa yang akan aku lakukan. Pimpinanku ikut menangis juga, aku tahu apa yang dipikirkannya... Beliau mengatakan betapa jahatnya dia, hatinya benar-benar jahat...tidak puas menghancurkan di keluarga, terus ke tempat kerja.

Jika aku sampai di PHK, aku akan terima dengan konsekuensi bahwa aku telah bekerja di yayasan itu 20 tahun lebih.

Dirumah, aku hanya bisa meneteskan air mata... bingung, tidak tahu apa yang akan aku perbuat. Aku diam, diam....dan diam. Untuk menepis pikiran ini, aku pergi ke Yogja untuk ziarah ke makam ayah bunda. Tapi tetap tak bisa hilang dalam benakku, akhirnya sore aku kembali ke Jakarta.

Badanku penat karena perjalanan singkat, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku sendiri di kamar yang di temani dengan sebuah neetbook. Aku buka semuanya untuk menepis pikiranku, tapi aku tak bisa.... Dan aku ngobrol dengan beberapa temanku, tidak juga bisa menepis kesedihanku... aku down. Menangis, menangis...dan menangis yang bisa ku lakukan, hingga mataku terlihat sembab bengkak.

1 komentar:

Ryan For Your Life mengatakan...

sabar. :) allah swt mungkin sedang memberikan cobaan.