Daftar Blog Saya

Selasa, 19 April 2011

Di Masjid Nabawi, Madina





Kepastian Hidup

Lama aku menunggu jawaban darinya
Dengan sabar aku menunggu
Kini aku tahu jawaban nya

Ujian hidup sudah aku lalui
Walau sangat sakit aku rasakan
Kini rasa sakit itu telah hilang

Kesulitan itu sungguh sangat manis
Aku merasakan rasa manis itu
Rasa manis yang membuat ku tegar

Musim akan barganti
Hujan pun berhenti
Kini matahari bersinar cerah

Hati ini telah mendapat kepastian hidup
Engkau yang jauh di sana telah memberi jawaban
Dan aku di sini
Menunggu mu

Ya Allah...inikah jawaban dari Mu, terima kasih Allah

Malam

Malam semakin larut
Bintang bertaburan di langit
Bulan pun bersinar terang
Langit terlihat banyak cahaya

Memandangi langit
Membuat pikiran jauh melayang ke atas
Entah apa yang ada di atas sana
Tak ada awaan yang menutupi bumi

Hati ini mulai terasa tenang
Hati ini mulai terasa damai
Hati ini mulai terasa bahagia

Kini hanya menunggu
Menunggu waktu
Waktu bahagia

Selasa, 12 April 2011

...AIRMATA RASULULLAH SAW...


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?' 'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. 'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. 'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. 'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi. 'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?' 'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. 'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.' Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku' 'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.' Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. 'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku' Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB: Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita

OH ALLAH...


Oh ALLAH, I have no money, but I have You. I am rich.
Oh ALLAH, I have no freedom, but I believe in You. I am free.
Oh ALLAH, I have no patience, but I read Your Quran. I am calm.
Oh ALLAH, I get no respect, but You listen to my dua. I am proud.
Oh ALLAH, I have no time, but I think of Jannah. I have forever.
Oh ALLAH, I have much time, but I look at Your Signs. I have today.
Oh ALLAH, I feel so weak, but I fast Ramadan. I am strong.
Oh ALLAH, I feel so tired, but I make dua. I open my eyes.
Oh ALLAH, I feel so dirty, but I repent to You. I am cleansed.
Oh ALLAH, I feel so depressed, but I remember you. I am at peace.
Oh ALLAH, I feel so lost, but I follow Your Commands. I am safe.
Oh ALLAH, nobody listens, but You never turn your back on me. I am grateful.
Oh ALLAH, my heart breaks, but I imagine meeting You. My heart finds rest.
Oh ALLAH, I cry every night, but I make wudu. I wash away my tears.
Oh ALLAH, I feel so alone, but I pray to You..I feel peaceful...

Oh ALLAH..my good deeds are not enough to take me to Jannat Al Firdaus..only Your Rahmah will help me..so please grant me Your Rahmah..