Daftar Blog Saya

Senin, 27 Desember 2010

Desember oh Desember

Berselimut Desember kembara hati, layar terkembang sampai ke kotamu. Dari Desember inilah kisah dimulai. Dari Desember inilah tiba-tiba saja saya jadi sangat puitis dan kembali membuat coretan-coretan jiwa.

Tiba-tiba saja saya jadi romantis. Tiba-tiba saja saya jadi bersemangat, bergairah menantikan sesuatu walaupun sebatas impian. Tiba-tiba saja hati saya berdebar, tiba-tiba saja saya berharap. Dan dari malam inilah semua berawal. Akan kutulis dalam-dalam di hatiku akan kusimpan dengan rapat di kalbuku. Desember Oh Desember.
Bodohkah saya, kelirukah saya, saya tidak peduli. Hatiku mengatakan aku harus menghargai rasa ini, betapapun tak tahu kapan terwujud. Sayapun menyadari sifat kemanusiaanku dan kebodohanku akan hal ini, tetapi tak seorangpun boleh melarang perasaan ini tumbuh…… tidak jua oleh saya.

Biarkanlah dunia mengolok saya, namun bebaskanlah saya menikmati bulan Desember ini. Engkau bukanlah siapa-siapa dan akupun bukan siapa-siapa tapi mengapa ini terjadi? Satu hal yang kurindukan, biarkanlah ini berjalan apa adanya. Biarlah Desember ini mengalir bagai hidup yang berjalan pasti dalam naungan Tuhan. Untukmu……

Minggu, 26 Desember 2010

Never Never My Dear.....

How I wish to be with you
But it seems so far
Knowing you are not here
But at the other end of the world

I know I have been loving you
But you are nowhere
I would like to run from your shadow
But I can't…

My mind is telling me
To leave you
But my heart cries in sadness
Feeling the pain running down in my knees
Telling me, I would die if I will…

I'd like to run from your love
I'd like to break the chains in my heart
But trying that hard
Makes me feel in disgust
Feeling just the memories of your love
That will never come back
For you are now at the heaven above...

From Your King That Care And Honest

Rabu, 22 Desember 2010

Masih ajah...

Heran... orang jahat itu masih ajah menganggu ku, aku sudah ga mau tahu dia... Eeehhh... malah dia usik aku lagi, jahat sekali dia... Aku ga habis pikir, kenapa dia ga mau juga pergi dari kehidupan ku. Apa belum puas mau menyakiti hati ku, belum puas kah dia... Dari keluargaku hingga ke tempat ku bekerja, dia mengumbar cerita yang membuat hatiku sakit. Dasar laki-laki tak punya adat... tak tahu diri, tidak punya perasaan. Ambisi balas dendamnya belum juga selesai. Apa lagi yang akan di lakukan untuk membuat ku menderita lagi.

Tapi terserah dia... aku tak akan peduli, yang penting aku sudah punya plan ke depan...hijrah dari Jakarta. Atau entah kemana...yang penting tidak di Jakarta lagi... biar ga di usik dia lagi. Dada ini kembali sesak melihat nama itu muncul lagi, rasanya ingin aku membalasnya untuk menghancurkannya. Tapi aku tidak mau seperti dia, kalau aku lakukan ini, sama ajah aku tidak punya adat dan tidak punya perasaan. Aku tidak mau seperti dia... Hatiku ini masih hati manusia, bukan seperti dia, bukan hati manusia...

Hati manusia akan memiliki perasaan, rasa untuk melindungi, rasa sayang untuk tidak menyakiti sesama nya. Beda dengan hati bukan manusia... ich menyeramkan, menghalalkan segala cara, agar ambisinya bisa tercapai... ya seperti si dia. Setelah tercapai keinginannya... dia akan tertawa terbahak-bahak melihat lawannya tak berdaya. Astagfirulloh...masih saja ada orang sepeti itu.

Selasa, 21 Desember 2010

...

Sekarang aku mau menulis apa, ga tau... Enaknya dengarkan radio, asyik juga...
Kau pergi dan datang sesuka hati mu...oohhh, sakitnya hati ini , bencinya hati ini, tapi aku rindu.... benci..benci...tapi aku rindu. Benci tapi rindu... lagu yang di bawakan ello...lagu mamanya...enak juga.

Sebelum bertemu denganmu hidupku bahagia, semenjak bertemu dengan mu aku semakin bahagia,semakin lama aku semakin tahu tentang engkau, aku kecewa ternyata engkau tak baik...
Seribu cara kau membuaiku dengan puitis, maybe kau lupa bahwa aku manusia, yang punya mata, punya hati dan perasaan, maaf aku harus pergi dan takkan untuk mu lagi...
Terima kasih oh Tuhan... tunjukkan siapa dia...so thank you so much, im sorry , good bye...
Ini lagunya Krisdayanti...enak juga

Aku tersesat menuju hatimu...hmm...lagu baru, ga tau... lanjutannya hehehe... Dapatkah selamanya kita bersama, menyatukan perasaan kita... yaahhh ... ga tau lagii... udah ach...!!

Bisu dan diam

Bisu...diam...bisu...diam... Pagi ini, aku hanya sendiri...membisu dan diam, tergeletak tak berdaya, perasaan malas menggelayuti hati ku. Aku terus berkhayal...berkhayal...dan berkhayal.

Pikiranku terbang jauuuuhh sekali, entah kemana. Aku tak tahu harus apa, sekarang ini aku sering kali bingung,entah... tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku sekarang sendiri, karena buah hatiku sudah hidup bersama kekasihnya.

Kini aku tidak disibukkan apapun, hmm...bangun tidur, mandi,sholat...lalu baca quran, setelah lelah...mau apa lagi, tidur lagi. Hampir setiap hari aku jalani itu. Hampir 48 jam lebih saat ini aku hanya di kamar, hanya netbook temanku, hampir selama itu aku tidak melihat matahari , bulan bahkan orang-orang disekitar rumah ku.

Aku hanya berdiam saja di sini, di kamar ini. Tak ada yang aku lakukan. Tubuhku terkulai lemah. Rasa malas merasuki hatiku. Tak ada semangat hari ini. Entah... aku harus apa? Aku hanya bingung hari ini... aku bosen hidup seperti ini. Tapi aku harus sabar...sabar... dan sabar. Aku hanya menunggu waktu... yah menunggu waktu.

Kini yang aku lakukan hanya bisa membisu dan diam. Yach...aku hanya bisa diam...diam...diam dan diam di kamar saja. Hanya bisa tergeletak tak berdaya...dengan kesendirian

Jika waktu ku sampai, selamat tinggal Jakarta... dan semua temanku yang tercinta. Aku sudah ikhlas meninggalkan semuanya... apapun yang terjadi aku akan mengabdi di tempat yang baru. Mungkin...jika usia ku panjang, kita bisa bertemu lagi.

Hari ibu...

Hari ini aku menangis lagi, aku ingat mama... Hari ini hari ibu, sepi ku rasakan. Ketika mama masih ada, aku pasti sibuk membuat sesuatu yang spesial buatnya. Sungguh aku kangen mama. Tahun ini aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya tergeletak di tempat tidur tampa semangat. Tidak tahu apa yang akan ku lakukan, memang saat ini hidupku menjenuhkan.

Seandainya mama masih ada, aku mungkin tidak akan sesedih ini. Walaupun mama orangnya sangat cerewet tapi beliau sangat sayang pada ku. Beliau pasti akan ikut sedih bila tahu aku menangis. Di mata mama, aku lah orang yang bisa mengerti keinginan mama. Kemana pun mama pergi, aku selalu mendampinginya. Mama tidak bisa pisah dengan ku, karena aku adalah anak satu-satunya yang punya waktu untuk mama setiap saat.

Hari ini aku menagis lagi, aku kangen mama... Hari ini hari ibu, sunyi ku rasakan. Kuingat mama, ketika malam terakhir mama bersama ku. Maafkan aku mama, aku sungguh menyesal membiarkan mulut mama kekeringan, maaf kan aku mama. Aku tak tahu kalau itu malam terakhir dengan ku. Mama... aku tahu mama sangat...sangat... sangat merasakan kesakitan, aku tak tega melihat mu terbaring tak berdaya. Tak terbayangkan betapa sakitnya yang luar biasa mama rasakan saat itu, operasi demi operasi mama jalani, tubuhmu terkoyak dengan pisau bedah. Hingga dadamu di bor , dilobangi untuk persiapan cuci darah, sungguh aku tahu mama sangat kesakitan, sakit yang luar biasa mama rasakan. Mama tak kuat...mama kolep... mama pergi

Seandainya waktu bisa di ulang, aku akam memperbaiki sikap ku pada mama. Aku akan lebih perhatikan mama. Kini aku hanya dapat berdoa, agar mama bahagia di samping Sang Khalik bersama ayah. Semoga ayahbunda ku mendapatkan tempat terbaik di surga Mu ya Allah dan menjadi pengikut Mu di surga MU...Amin

Kini aku sendiri...kesendirianku membuat langkah ku salah. Kini aku hanya meratapi kesendirian ku. Saat ini aku merasa mama ada bersamaku...tapi aku tak melihatnya. Aku tahu, mama masih peduli dengan ku... ini terbukti pesan yang di sampaikan melalui keponakanku... beliau berpesan dalam mimpinya," Bilang sama bibi, jangan menangis terus....".

Selalu ada...

Walaupun dia jauh dari ku, aku dapat rasakan semuanya. Ketika aku mengeluh, dia dapat menghibur hatiku. Ketika aku merasa sedih, dia dapat membuat hatiku tersenyum. Ketika aku menagis, dia dapat membuatku diam dan menjadi tenang. Ketika aku mencurahkan semua masalahku, dia menganjurkan aku agar lebih dekat dengan Allah..., bersujud kepada Nya, berpasrah diri pada Nya...

Alhamdulillah... aku mengenal seseorang yang lembut hatinya, lebih kuat iman nya, dan dapat dijadikan panutan diriku. Kadang aku merasa malu, aku selalu mengeluh terus dengan nya, menangis terus di depan nya, wajahku selalu sedih di hadapannya. Sungguh aku sangat bersyukur mengenalnya, dia sangat sabar melayani ku ketika aku sedang down. Dia bisa membuat hatiku menjadi tenang.

Sekarang dia tahu, bagaimana diriku. Kekurangan dan kelebihan ku dapat dimakluminya. Aku menceritakan semua pengalamanku padanya. Tak secuilpun aku menutupinya hingga aku mendapat masalah yang membuat harga diriku hancur.

Aku tahu, dia sangat sayang padaku. Dia tidak mau aku terus menerus menangis dan bersedih. Dia tidak pernah memintaku berjanji, dia hanya memintaku untuk tetap tegar dalam hidup.

Setiap hari aku ditemani, aku merasa tidak sendiri. Setiap saat dia selalu ada di sampingku, pagi, siang bahkan malam, dia selalu bersama ku. Walaupun dia jauh dariku tapi aku merasa tiap detik dia ada di sampingku. Entah lah...dia membuat diriku menjadi kuat.

Pergilah...

Kenapa...? Kenapa harus ada ...? Kenapa tidak mau pergi...? Kenapa masih saja ada? Kenapa masih tetap di situ...? Kenapa masih ingin tahu tentang dirinku...? Kenapa kamu tidak mau menghilang dari ku...? Kenapa...?? Kenapa...???

Apa kamu tidak tahu, kalau aku tidak mau ingat yang dulu lagi...?? Aku mau melupakan semuanya, tolong jangan usik aku lagi. Aku juga tidak akan mengusik siapapun... termasuk dirimu. Biarkan lah aku untuk tidak melihat nama mu lagi. Aku sudah menghapus semua nama yang telah membenci ku, termasuk kamu. Maka itu, jangan kamu mengusik aku lagi. Lupakan lah aku...

Pergilah kasih...pergilah dariku...bawalah semua rasa bersalahmu. Pergilah kasih... pergilah dariku...bawalah semua rasa bencimu padaku. Sesal ku rasakan sekarang. Cukup sudah hanya diriku yang tersakiti. Jangan pernah lagi aku mengenal mu.

Senin, 20 Desember 2010

Maaf...

Untuk memaafkannya...rasanya sulit, tapi aku akan melupakannya. Aku sekarang ingin tenang. Semoga saja aku bisa hijrah ke tempat yang jauh dari Jakarta, hingga orang-orang yang tidak menyukai ku tak mengganggu lagi. Mungkin di kehidupan yang baru , aku akan lebih nyaman, mungkin....

Alhamdulillah... semoga rencana ku bisa berjalan dengan lancar, dan tidak ada halangan lagi. Aku tinggal mempersiapkan semua berkas yang di perlukan. Semoga...semoga... semoga saja aku dapat bahagia di tempat yang baru, amin...

Persiapan setahun, menunggu setahun...sepertinya tidak lama. Yach...aku harus bersabar, semoga saja semua berjalan lancar. Aku sudah merelakan apa yang sudah ku dapat, mau ga mau aku harus meninggal kan semuanya... baik itu guru bantu atau sertifikasi... karena aku yakin, rizki itu sudah ada yang mengatur, aku tidak takut untuk kelaparan, aku tidak takut untuk miskin. Inshallah, di tempat yang baru aku menjadi lebih kuat ekonominya... amin.

Alhamdulillah... Engkau telah mempertemukan orang-orang terbaik buat ku. Dan aku pikir, memang hijrah dari Jakarta itu lebih baik, daripada aku tetap bertahan di sini.

Sedikit fresh...

Malam tadi, alhamdulillah... aku dapat tidur dengan tenang. Terima kasih ya Allah, semoga hari ku ke depan lebih baik. Aku bisa melangkah dengan pasti. Subuh ini, rasanya hati dan raga sudah sedikit fresh. Mungkin semalam karena tidur ku benar tidur. Rasanya pagi ini aku tidak terbebani dengan masalah ku. Atau mungkin masalah ku ini sudah ada yang menyelesaikannya dengan sendirinya. Entah mengapa pagi ini aku merasa ringan, alhamdulillah... Pasti yang membuat aku begini enak, hanya Mu ya Allah... karena semua masalah ku sudah ku serah pada Mu semua, makasih ya Allah... Cepat sekali Engkau menyembuh kan sakit hati ini.

Ya Allah, tolong bantu aku untuk hijrah ke tempat yang baru, tolong ya Allah... Mungkin di tempat yang baru aku akan lebih bermamfaat. Mudah kah lah ya Allah... Dengan ridho Mu, aku akan menjalankan hidup sesuai dengan aturan. Aku ingin tenagaku terpakai untuk membantu sesama. Aku ingin semua orang menghargai diriku, karena aku tidak pernah menjatuhkan siapapun dan aku harap aku akan lebih menghargai semua orang. Aku yakin karena Allah selalu bersama ku, dengan Nya aku akan menjadi kuat.

Sudah banyak orang yang tidak suka dengan ku karena jelous, semuanya bisa ku lalui. Aku bisa menghadapi dengan sabar, walaupun hati ini menangis. aku tidak pernah membalasnya untuk menjadikan dia sakit hati juga. Demi Allah... jangan sampai aku menjadi orang pendendam. Biar lah ini menjadi pelajaran ku, bukan aku memberi pelajaran orang lain agar dia jera... tapi aku tidak mau yang menyakiti ku akan menangis karena ulah ku. Jangan sampai ya Allah, aku menyakiti karena dendam.

Memang hati tidak bisa di bohongi, sakit hati ini masih ada, mungkin sulit terobati. Tapi yang penting aku akan melupakan semuanya, aku harus mengisi hidup ini dengan hati yang ikhlas, tabah, sabar... dan bermamfaat untuk orang lain.
Inshallah....Amin

Minggu, 19 Desember 2010

Aku sadar...

Kini aku tak lagi berhubungan, yang pasti aku akan menjalani hidup baru. Dan aku tidak ingin melihat ke balakang, karena masa depan ku masih panjang. Aku masih harus berbuat yang terbaik buat keluarga ku, aku masih punya seorang putra dan seorang putri. Mereka masih perlu bimbingan ku. Cukup sudah, aku berkenalan dengan dunia seperti itu, aku harus tegar.

Seandainya, dia tidak melakukan itu, mungkin aku masih bersamanya. Ach...tapi sudah lah, dengan keaadaan ini, aku jadi tahu siapa dia. Waktu ku masih panjang, lagi pula aku masih menjadi kesayangan orang-orang yang kucintai. Mereka tidak mau aku terus terpuruk.

Kini aku sadar, mulai saat ini aku harus berhati-hati dalam bargaul dengan siapapun. Dan tak ingin berkomitmen dengan siapapun. Mungkin Allah masih menyayangi ku, hingga aku di uji seberat ini. Allah mengingatkan ku, agar aku harus berhati-hati dalam melalui hidup. Terima kasih ya Allah, maaf kan diriku ini.

Sembah sujud ku pada Mu, tidak akan pernah putus. Karena hanya Engkau yang bisa menolong ku dari derita ini. Hanya Engkau yang bisa menentramkan jiwaku. Disetiap sujud... aku selalu berdoa dan berharap, semoga hari ke depanku lebih baik dari yang kemarin.

Kini aku semakin yakin, jika seseorang telah melakukan kesalahan, jiwanya tidak akan pernah tenang. Aku tahu... seseorang yang sudah berbuat salah...dalam hati kecil nya dia merasa tersiksa.

Sabtu, 18 Desember 2010

Dia...

Dia adalah seorang yang baik...
Dia adalah sahabat baik ku...
Dia adalah seorang yang lembut...
Dia adalah teman baik ku...
Dia adalah seorang yang penyayang...
Dia adalah kawan baik ku...
Dia adalah seorang yang penyabar...
Dia adalah kekasih ku...
Dia yang selalu menemani ku di saat aku sedih..
Dia yang selalu menemani ku di saat aku menangis...
Dia yang selalu menemani ku di saat aku terpuruk...
Dia yang selalu menemani ku di saat aku resah...
Dia yang selalu menemani ku di saat aku bimbang...
Dia yang selalu menemani ku di saat aku bingung...
Dia yang selalu membuat hati ku tenang
Dia yang selalu membuat hati ku kuat
Dia yang selalu membuat hati ku tegar
Dia yang selalu membuat hati ku tersenyum
Dia yang selalu membuat hati ku tertawa
Dia tidak ingin aku menangis
Dia tidak ingin aku bersedih
Dia tidak ingin aku terpuruk
Dia tidak ingin aku bingung
Dia tidak ingin aku resah
Dia tidak ingin aku bimbang
Dia yang selalu mengingatkan ku pada Allah...
Dia yang selalu mengingatkan ku untuk bersujud pada Nya
Dia yang selalu mengingatkan ku untuk berserah diri pada Nya
Dia yang selalu mengingatkan ku untuk pasrah pada Nya

Dia...dia...dia...dia adalah dia...

Jumat, 17 Desember 2010

Ingin ku pergi...

Aku ingin pergi dari Jakarta,menghilang dari Jakarta, mungkin dengan ini aku bisa mengendalikan emosi ku. Mungkin juga aku bisa mengobati luka parah ku. Luka yang sangat perih...sungguh perih. Luka yang teramat sakit. Mungkin obatnya tidak akan ada di sini. Hmmm... biarlah dia bahagia dengan ke egoisannya. Biarlah dia bersorak sorai melihatku begini.

Akan kah aku pergi jauh...??? Banjarmasin... ? atau aku jadi TKI saja...?? Malaysia atau Singapore...??? Bisakah aku pergi jauh...?? Rasanya sudah tidak betah tinggal di Jakarta lagi...sungguh... Ya Allah, berilah aku kekuatan, untuk menyikapi semuanya.

Tak bisa aku elakkan, beberapa siswaku mengetahui masalah ku. Alhamdulillah... mereka tidak percaya aku melakukan semuanya itu. Tapi bagaimana juga aku tetap down juga berhadapan dengan mereka. Harga diri ini sudah runtuh... Kalau aku bisa memilih, lebih baik aku dilukai tubuh ku, bukan harga diriku. Atau juga terserah apa maunya ...asal bukan harga diri ini.

Seandainya ada seseorang yang bisa membawaku pergi saat ini, sungguh aku akan sangat berterima kasih kepadanya, kerena sudah mengangkat aku dari lembah derita ini. Mungkin aku akan memulai hidup baru di tempat yang baru. Ya Allah... mudahkan lah aku untuk bisa mengobati diriku.

Kamis, 16 Desember 2010

Teman baik...

Saat ini... aku membutuhkan teman yang bisa mengerti diriku. Teman yang bisa membuat hatiku tenang. Mungkin karena pikiranku kacau, sepertinya aku tidak menghiraukan semua temanku ini, mereka ada karena aku begini. Maaf kan aku, karena aku tak kuasa menanggung beban ini. Terima kasih engkau sudah menemaniku setiap saat, menemani di saat aku menangis... menangis... hanya engkau yang bisa aku sandarkan. Hanya engkau yang mengingatkan aku untuk dekat dengan Allah...

Kadal...

Memang penjahat tetap penjahat, bisa bilang apa ajah....!!! Terserah, aku di bilang kadal. Kenapa lagi juga aku dikira suka mengadali orang, apa yang aku lakukan..??? aku tidak pernah memaksa, aku tidak pernah menekan bahkan aku tidak menuntut... Aku ga pernah kasar padanya. Semua yang aku lakukan karena rasa sayang yang timbul begitu saja. Kalau aku mengeruk hartanya, hingga dia jatuh miskin... itu bisa di katakan aku mengadalinya. Tapi aku tidak melakukan itu...

Setiap yang mengenal aku dengan dekat, akan tahu bagaimana diriku. Aku tidak buta materi... walau aku tidak kaya, aku masih bersyukur kepada Allah, karena sampai saat ini masih di beri nikmat untuk hidup. Meskipun sekarang ini ada seseorang yang sakit hati kemudian mendendam, semua aku terima... mau ga mau ...aku terima...mau ga mau ... aku jalani... Tertawalah sepuas hatimu... aku akan terima...Terbahak lah sepuas hatimu...SEPUAS HATIMU...!!!

Hilangkan....

Ya Allah...aku mohon, hilangkan dia dari pikiran ku. Dia adalah manusia super tega, yang aku pikir tidak punya belas kasihan. Dia bisa tertawa melihat dendamnya tercapai. Sungguh ...apa yah? aku ga tahu harus bilang apa. Aku ga mau membalasnya, jika aku membalasnya...sama saja aku dengan dirinya. Aku yakin...sisa hidupnya...duh aku ga tau...mau bilang apa. Semoga ajah dia selalu bahagia...karena apa yang dia inginkan selalu tercapai, termasuk dendamnya... dia bisa tertawa bahagia melihat orang menderita...bahkan tertawa terbahak-bahak..

Ya Allah... aku mohon, matikan dia dari pikiran ku. Dia adalah manusia super jahat, yang bisa melukai seseorang. Jangan sampai aku bertemu dengan orang seperti dia lagi. Cukup ini sebagai pengalaman hidup ku.

Aku ga tau...

Malam ini hati ku kacau, air mata ini tak bisa di bendung..... Rasanya mau berteriak...tapi aku tak bisa. Dada ini hanya bisa sesak, sesak menahan tangis, malam ini aku hanya bisa menangis....menangis...dan menangis. aku tidak tahu apa yang akan aku tulis. Aku benci diriku...aku benci.... mengapa aku harus hidup,... mengapa aku harus begini....akan lebih baik bila aku menyusul mama.

Betapa jahatnya dirimu padaku...!! Mungkin kamu tertawa bahagia melihat kepurukanku, bahwa kamu sudah berhasil....Ya Allah, kuatkan lah aku. jangan sampai aku melakukan yang merugikan orang. Biarkan diriku yang begini...Ya Allah, jika kau inginkan, ambillah nyawaku ini... Aku tak sanggup hidup lagi.

Dadaku sakit, aku hanya sendiri di sini. Mungkin jika nyawaku kau ambil, tak ada yang tahu, biarkan aku membusuk di kamar ini. Mungkin kamu akan lebih bahagia mendengar aku sudah hilang...hilang dari dunia. Aku benci diriku,,,aku benci..benciiiiiiiiiiiiiiiiiii..

Kapan aku bisa tidur, dan tidak bangun lagi...Ya Allah,....ambillah nyawa ini ya Allah..... Aku tak sanggup...aku tak sanggup menahannya, biarkan aku bersama mama di sana, di sisi mu, ya Allah.... Ambil ya Allah...ambil sekarang juga ya Allah. Aku sudah tak mau hidup lagi...

SADIS...

Sadis...apa arti kata sadis...?? Anda pasti tahu kan...?? Apakah aku termasuk manusia yang sadis...? Aku jadi berpikir apakah tindakannku melebihi pembunuh berdarah dingin,,?? aku tidak habis pikir....

Siapa yang lebih sadis aku atau kamu....??? Kini kamu sudah membuat diriku sebagai mayat hidup. Raganya masih ada...tapi jiwanya sudah melayang entah kemana. Hidup sudah tampa muka... itu yang kamu mau kan..?? Dan sekarang kamu berhasil....membuat diriku menjadi mayat hidup. Tak secuilpun aku mengganggu kehidupan kamu, aku tidak akan membalas sedikitpun. Penyesalan ini akan ku bawa mati....sampai mati aku akan ingat ini.

Rabu, 15 Desember 2010

Mas Noufal

Akan kah kita harus mencurigai teman? Alhamdulillah, aku tidak pernah mencurigai teman, aku selalu berprangsangka baik saja. Minggu kemarin, aku bersama keluaga mas nouval makan di rest ampera, yah... aku di undang untuk makan bareng dengan keluarganya, putra ke dua yang bernama agung ulang tahun. Mas Nouval yang bekerja di galangan kapal itu, sudah ku anggap sebagai abangku. Dia sungguh baik dan bijaksana dalam berbicara, dari tutur katanya dia bisa menjadi panutan.

Aku kenal mas Noufal sudah lama sekali, aku sering share dengan nya. Ketika aku menceritakan masalah diriku, dia kaget... Dia baca surat itu, matanya meradang ingin marah dengan aku. apakah benar adik ku seperti itu? pikirnya. Segelas air mineral di teguknya, dia diam sejenak... sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tak percaya dengan tulisan itu, lalu aku ceritakan semuanya samapai aku menghadap ke yayasan.... ngantuk ach........

Sabtu, 11 Desember 2010

Sendiri...

Hujan dari semalam tak kunjung berhenti. dingin menusuk tubuhku. Aku sendiri...tak ada yang memeluk diriku, tak ada yang menghangat tubuh ku. Begitu juga hatiku, hati ini kosong tak ada jiwa. Hati yang terluka, hati yang tersakiti. Dingin malam ini membuat hatiku menjadi beku, beku...beku..beku sekali, hingga terlihat tak ada, kosong....
Apakah diriku akan bisa tetap hidup....??? Apakah aku masih bisa bermamfaat...??..Mengapa aku harus begini...
Adakah seseorang yang bisa mengangkat hati ku dari kebekuan ini..??
Mungkin saat ini, aku belum bisa berpikir...mau apa aku nanti...??
Saat ini, aku hanya ingin berdiam diri di rumah...
Saat ini juga , aku tidak ada keinginan untuk bertemu dengan siapapun.
Saat ini, aku ingin menikmati kesendirianku.
....
...
....
...
Berharap, hari ini bisa kulalui dengan indah dan manis
Tapi aku yakin, Allah masih sayang padaku

Malam itu aku kangen mama..

Malam ini...aku sendiri, pikiranku jauh melayang entah kemana....aku tak tahu. Mata ini hanya dapat menatap tembok kamar...ya ini kamar mama. Dulu mama tidur di sini, sekarang mama sudah ada di sisi Allah. Tak terasa hampir setahun aku tidak melihat mama, aku kangen....sungguh malam ini aku kangen.. Mama, seandainya mama masih ada, mungkin aku tidak sesedih ini. Hanya mama yang bisa menguatkan bathinku, sekarang aku tak berdaya...aku tak ada tenaga, aku lemah sekarang, aku tak tahu harus berbagi dengan siapa..???? Mama...hanya kau yang bisa mengerti aku. Jiwaku serasa hilang, aku sudah tidak ada... raga ini seprti tak ada yang punya.

Mama...apakah kau melihat putrimu ini..??? dapat kah kau merasakan kepedihanya, penderitaannya..... Mama, terasa berat tampa mu, aku tidak sanggup memikul beban ini. Bisakah aku melaluinya....????

Baru saja aku merasakan kebahagiaan yang sebenarnya, sungguh kemarin itu aku sangat bahagia...karena cucu mama sekarang sudah mempunyai seorang istri , dia cantik, cerdas...lembut dan tegas. Mama benar... kebahagian itu tidak bisa di tukar dengan apapun, kebahagian itu datang dari ketulusan, keikhlasan yang kita terima dan yang kita berikan.

Tapi ...kebahagiaan itu, serasa hilang... Mama..., apakah aku salah memutuskan hubungan cintaku? Salah kah aku ...??? Jujur..sebenarnya aku masih sayang padanya, tapi entah mengapa aku tak bisa menerima sikapnya. Aku tak menyangka, aku tersakiti karena cinta. Aku pikir, dia mau menerima dengan iklas walaupun sakit, ternyata oh ternyata....aku salah. Dia seorang pendendam...sungguh, aku tak menyangkanya. Di usia yang sudah mapan dan sebagai pendidik di perguruan tinggi, dia tega menghancur kan hidupku. Dia membuat harga diriku jatuh... betapa jahatnya dia... aku pikir...lulusan S3 akan bisa bijaksana bila mendapat masalah..... ternyata tidak menjamin....pendendam...tetap seorang pendendam.

Mama...mama tahu, kalau aku bukan pendendam.. Apa yang harus kulakukan ..?? untuk membersihkan namaku. Atau mungkin tahun depan...aku tidak akan bekerja di situ lagi. Tapi bagaimana aku bisa membuktikan bahwa diriku tidak serendah itu, bagaimana...???? Tapi aku harus kuat, aku harus bisa buktikan bahwa aku tidak serendah itu... Aku janji, insyallah setelah namaku bersih, aku tidak akan tinggal di Jakarta....

Rabu, 08 Desember 2010

Tak Menyangka...

Hari ini aku dikejutkan oleh pimpinanku, aku tak menyangka akan mendengar berita yang sangat menyakitkan. Sebelumnya aku merasa heran, mengapa pimpinan begitu baik padaku padahal biasanya beliau tidak peduli atau bahkan meremehkan...itu perasanku. Tapi kenapa saat ini berbeda sekali, sebelum beliau bicara beliau memohon maaf dan meciumi wajah ku berkali-kali.

"Bu...sini bu, saya ada sesuatu yang akan saya sampaikan. Tapi saya harap ibu bisa jujur ya..!"katanya. "Oh ya, ada apa bu'' sahut ku. Aku masuk dan duduk...lalu aku di peluk dan diciuminya. "Bu... sebenarnya saya tidak berani untuk bicara, semalam saya minta doa dari suami ku agar saya kuat menyampaikan berita ini. Dan pesan suami saya, jangan percaya berita di satu pihak, kasihan nanti bisa seuzon". "Oke, saya mendapatkan surat dari seseorang yang isi sangat mengagetkan, dan surat itu ada 3 yang di tujukan ke saya, ke pimpinan atas, dan ke yayasan. Surat yang saya terima aman dari pengetahuan orang tapi surat yang di terima di atas, ..saya kaget, itu di bacakan di forum... saya tidak bisa bicara apa-apa. Sedang kan surat yang di tujukan yayasan, mungkin juga tidak aman... makanya berita ini tersebar ke semua" katanya. "Mungkin ibu, akan di panggil oleh yayasan mengenai masalah ini... nanti ibu bisa jelaskan semuanya", katanya lagi.

Aku tercengang... dan masih bertanya-tanya, apa isi surat itu. Surat itu sudah di terima sejak tanggal 3 november yang lalu. Memang pimpinan masih menahannya...karena aku masih terlalu sibuk dengan acara keluargaku. Setelah tahu isinya...bagaikan petir di siang bolong menyambar tubuhku. Badanku lemas tak berdaya...

Dipeluknya tubuhku oleh pimpinanku, sampai beliau menangis melihat kondisiku. Akhirnya aku ceritakan semuanya...Aku memang ada hubungan serius dengan dia, dan kami memang merencanakan akan menikah. Dia tahu kalau aku sekarang tidak bersuami, makanya dia serius akan menikahi diriku. Sebelumnya aku sangat terkesan dengan dirinya, dia seorang dosen di YAI, dan menjabat sebagai PUDEK di kampus itu. Awalnya dia menawarkan aku untuk mengajar di sana. Waktu berjalan terus , lama kelamaan hati kami menyatu, dan saling jatuh cinta. Aku tahu dia sangat sayang dan perhatian sekali padaku. Apa yang menjadi keinginanku seringkali di penuhinya, tapi aku tidak pernah memintanya.

Suatu saat, aku pergi untuk menyendiri... aku tidak mau dihubungi siapa saja termasuk dia. Dia marah besar padaku...dan aku tak menyangka dia kirim surat pada kakak dan putra ku, yang isinya sangat menjijikan. Dan membuat aku malu di keluarga lalu aku di interogasi... sudah sejauh mana hubungan aku dengannnya, aku katakan dengan jujur bahwa dia masih punya istri. Dengan pengakuan itu, kakak dan keluarga ku tidak setuju dengan hubungan ku ini. Dari situlah aku memutuskan hubungan yang tidak sehat ini.

Beberapa kali dia mengancamku, jika aku memutuskan hubungan ini dia akan menghancurkan diriku di segi apapun, tapi aku masih baik. Aku tidak mau silaturahmi dengan terputus, walaupun aku sudah bukan kekasihnya lagi. Sungguh...aku tidak mengira kalau ancaman itu benar adanya.

Tidak puas menghancurkan keluargaku, dia mengirim surat juga ke pimpinanku dan juga ke yayasan. Astagfirulloh...

Air mata tak bisa terbendung, aku menangis ...dan benar-benar menangis, tak tahu apa yang akan aku lakukan. Pimpinanku ikut menangis juga, aku tahu apa yang dipikirkannya... Beliau mengatakan betapa jahatnya dia, hatinya benar-benar jahat...tidak puas menghancurkan di keluarga, terus ke tempat kerja.

Jika aku sampai di PHK, aku akan terima dengan konsekuensi bahwa aku telah bekerja di yayasan itu 20 tahun lebih.

Dirumah, aku hanya bisa meneteskan air mata... bingung, tidak tahu apa yang akan aku perbuat. Aku diam, diam....dan diam. Untuk menepis pikiran ini, aku pergi ke Yogja untuk ziarah ke makam ayah bunda. Tapi tetap tak bisa hilang dalam benakku, akhirnya sore aku kembali ke Jakarta.

Badanku penat karena perjalanan singkat, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku sendiri di kamar yang di temani dengan sebuah neetbook. Aku buka semuanya untuk menepis pikiranku, tapi aku tak bisa.... Dan aku ngobrol dengan beberapa temanku, tidak juga bisa menepis kesedihanku... aku down. Menangis, menangis...dan menangis yang bisa ku lakukan, hingga mataku terlihat sembab bengkak.