Daftar Blog Saya

Kamis, 08 Juli 2010

KINI HATIKU...

Jum'at, 11 Juli 2010

Aku semalam takut...
Aku takut kau pergi
Aku tak mau kau meninggalkan diriku
Aku sungguh menyayangimu

Kau selalu menyakinkan diriku
Kau membuat diriku percaya
Kau tak mau aku sendiri
Kau sungguh menyayangi aku

Kini hatiku rindu
Kini hatiku menyayangimu
Kini hatiku nyaman
Kini hatiku milikmu

CURHAT 2

Rabu, 7 Juli 2010 pkl 01.40

Selasa pagi aku selesai megurus persidangan, aku mendapatkan sms dari pimpinan bahwa aku harus mempersiapkan ijazah yang akan di bagikan pada hari rabu, 7 juli 2010 pkl 10. Rasa malas untuk menjawabnya, entah mengapa?

Di perjalanan aku menuju sekolah, tiba-tiba pimpinan menghubungi aku. Beliau menanyakan aku tentang kesanggupan mengajar. Aku merasa heran mengapa beliau menanyakan itu. Karena aku di sekolah itu sudah sebagai guru bantu dan guru sertifikasi, semestinya beliau berhak menentukan diriku dengan waktu yang ada. Dan itu semestinya tidak perlu lagi menanyakan kepada diriku lagi. Aku hanya menjawab, "Terserah ibu saja, aku mengajar di kelas berapa saja aku mau. Ibu berhak menentukan sendiri, di mana aku akan mengajar".

Memang perasaan hati ini sudah tidak menentu, hatiku sedari pagi sudah gelisah. Sesampainya aku di sana, aku diam... dengan mata yang berkaca-kaca tak bisa membendung air mata. Beberapa teman berusaha menanyakan mengapa dengan diriku. Aku yang merasa bahwa diriku memang sudah tidak disukai oleh salah satu teman, terlontarlah kata-kata yang tidak seharusnya aku ucapan.

Aku tahu dari beberapa teman, kalau dia itu selalu membicarakan diriku yang negatif. Dulu...masih terngiang di kepalaku....dia melontarkan kata-kata bahwa aku ini perempuan yang nggak bener yang hatinya busuk. Dia kira, aku menyukai suaminya... aku tahu, dia begitu..akhirnya aku menjaga jarak. Kedekatan aku dengan suaminya hanya sekedar teman biasa, tidak lebih dan tidak kurang. Kadang aku berpikir...siapa sih suaminya itu...??? dia bukan siapa-siapa bagiku dan tidak ada artinya bagiku. Entah mengapa, aku hanya punya pikiran negatif saja pada dirinya.

Satu hal lagi, aku dikira ada affair dengan salah satu temanku yang usianya tidak jauh dengan anakku. Aku hanya menganggap dirinya adalah anakku, tidak lebih... dan aku tahu siapa wanita terdekatnya... Mengapa mereka berpikiran picik. Salahkah aku kalau aku dekat dengan seseorang...?

Ada hal yang lain lagi, katanya aku kerjanya hanya chatting dan berfacebook saja. Aku tidak habis pikir..., mengapa mereka usil sekali padaku padahal aku melakukan sesuatu itu tidak pernah merugikan siapapun. Aku tahu, di mana aku harus bertanggung jawab...!!

Jujur aku merasa tidak nyaman lagi.....

Hari selasa ini, aku bisa menangis sejadi-jadinya, aku langsung ingat mamaku yang sudah wafat, karena semasa hidup hanya mama yang bisa menentramkan jiwaku. Aku seperti merasa sendiri.

Aku menangis karena aku mendapat hardikan dari dia. Memang aku salah, karena aku salah ucap. Ucapan aku menimbulkan kemarahan dia. Memang pada dasarnya dia sudah benci diriku, maka dia mudah terpancing emosinya. Aku melihat dia bagaikan orang yang sedang kerasukan setan. Matanya...bagaikan iblis bersinar merah nanar, mulutnya... mengeluarkan kata-kata yang pedas dan menyakit dan... hatinya terlihat busuk. Dia bisa berbuat begitu... mungkin karena dia merasa dekat dengan pimpinan dan yayasan yang bisa bicara seenaknya saja,

Sepertinya aku sulit untuk memahami dirinya, aku tidak bisa masuk ke dalam hatinya yang tidak pernah tulus. Aku ikhlas bila dia melaporkan tentang pribadi negatifku ke yayasan. Terserah, apa mau yayasan. Kalaupun aku di PHK, aku berhak mendapatkan penghargaan pengabdian diriku selama lebih dari 20 tahun bekerja di yayasan itu.

Kalau dia mau tahu, aku kerja di situ bukan mencari materi atau harta, tapi mengabdi pada mereka yang kurang mampu. Jika aku mencari materi, pastinya bukan di situ.

Sungguh aku merasa tidak nyaman sekarang. Haruskah aku hengkang dari situ....???

Semoga saja, Allah menunjukkan kebenaran diriku. Aku yakin, karena Allah sangat menyayangi diriku. Dia tidak tidur, Dia tidak buta dan Dia Maha Melihat... Amin

Rabu, 07 Juli 2010

CURHAT 1


Selasa, 6 Juli 2010
Pukul 00.00

Malam ini aku tidak dapat pejamkan mata, entah mengapa? Pikiranku kacau. Aku coba untuk tidur, tapi tidak bisa. Otakku terus bekerja, pikiranku melayang jauh.

Kejenuhan hidup, yah...aku jenuh dengan lingkunganku ini. Ingin rasanya aku pergi dari duniaku ini, tapi aku belum bisa. Di tempat aku bekerja, aku merasa tidak nyaman lagi. Kebencian orang yang tidak menyukaiku sudah sangat menyebalkan tingkahnya. Aku tak tahu, apa yang salah didiriku. Kalau saja mereka tahu, aku bekerja di sana, bukan untuk mencari materi. Aku hanya mencoba mengabdikan diriku kepada anak didikku.

Hampir 20 tahun lebih aku mengabdi di sana, tapi tak secuilpun atasan atau yayasan mempehatikan kinerjaku. Salahkah aku bila mengisi kekosongan waktuku dengan ber online dan aku tak mengganggu kerja mereka. ( Hmm... sampai dia mengatakan kepada seseorang yang juga sahabatku..." aku sebel melihat dia di TU, main facebook terus juga chattingan terus..). Aku pikir apa urusannya dia mengatakan begitu. Aku dalam bekerja berusaha untuk bertanggung jawab dan aku tak mau mengorbankan anak didikku.

Dia cemburu aku begini... Dia tidak suka dengan sikapku. Dia tidak suka aku dekat dengan seseorang, padahal kedekatanku hanya sebatas ibu dan anak. Dulu....pernah dia menyangka aku ada hubungan dengan suaminya,.... aku pikir dia hanya orang yang picik. Akan sangat bodoh kalau aku melakukan hal itu. Hmm...apa yang aku harap kalau aku jatuh cinta dengan suaminya...dia itu bukan apa-apa. Najis...kalau aku melakukan itu.

Sungguh sakit hatiku di tuduh begitu. Masih sanggupkah aku bertugas dan bekerja di sana..??
Sanggupkah aku....?????

Tapi aku yakin...Allah Maha Penyayang
Allah Maha Tahu...Dia tidak pernah tidur...aku yakin kebenaran itu akan terlihat

Semoga saja, aku tidak terlalu banyak untuk dibebani tugas yang menjadi tangung jawabku.

Ya Allah, jika aku tidak diperlukan lagi di sini, aku mohon padamu berikanlah hal-hal yang bermamfaat di tempat yang lain.
Semua musibah yang aku alami, aku terima dengan ikhlas. Dan ternyata dari musibah yang telah aku alami banyak sekali hikmah yang aku dapati.

Dan semakin aku yakin, Allah itu sayang padaku. Aku harus tegar apapun yang dapat menimpa diriku...